Walau tidak sampai membuat sayah bertepuk tangan, setidaknya film Karma tidak membuat sayah menghitung ulang waktu yg sayah habiskan untuk menontonnya. Jika sayah memosisikan diri sebagai seorang kritikus sok tahu, maka pertama-tama sayah acungkan jempol untuk film Karma yang bisa membuat ketegangan tidak hanya muncul pada adegan malam hari saja. Walau film Karma ini membuat sayah teringat akan film-film horor Jepang, namun ide cerita film ini menarik. Sayangnya hal ini tidak dioptimalkan dan dieksplor dengan maksimal.
Akting pemainnya tidak sayah suka (siapalah sayah untuk mengomentari kualitas akting seseorang, apa lagi memberikan penilaian buruk, cukup sayah simpan dalam hati saja). Gambar cukup enak dilihat, sekali pun perpindahan adegan terasa 'jumping'. Dari segi teknis, teknik pengadegan dan cara pengambilan gambar... ah, kritik sayah hentikan sampai di sini, mendadak malas nerusin kritiknya...
*Spoiler*
- Ternyata yang menjadi setan adalah pembantu keluarga Guan, dengan segala ritualnya.
- Ternyata mobil yang menabrak isteri Guan adalah mantan pacarnya Sandra.
- Ternyata anak yang ada di foto tua itu adalah Pembantu Guan.
- Ternyata cara mengalahkan setan itu cuma dengan membakar foto tua di gudang.
- dst, etc, dll...
Monday, July 21, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
8 comments:
hauhaua.. maneh nonton film hantu indonesia dengan kesadaran sendiri fey?
Ini film hantu toh?..
Kayak TIREN (Mati Kemaren) yang dibintangi dengan gemilang oleh Dewi Persik itu?...
...Kang Pei memang nasionalis sejati..
Ini Fey yah?
yg gondrong ituh?
ya ampun feeeyyy...
kmana aja??
@sonn :
Dengan penuh kesadaran sayah mengakui bahwa ada keterpaksaan yg membuat sayah menonton film Karma. Semua karena sayah tidak suka menyia-nyiakan sesuatu. Pertama memang sayah tertarik untuk nonton film itu, karena iklan radionya yg provokatif. Maka dari itu, undangan premier film yg biasanya sayah tolak, kali ini sayah terima. Tp di hari H sayah ngedadak males dtg kesana,hanya saja berhubung tidak ada org yg bisa sayah kasih itu undangan, maka dari itu dengan setengah hati sayah pergi ke Planet Hollywood. Sisa undangan sayah berikan kepada perempuan yg ada di sana, entah siapa itu...
@babisuper :
Yup, ini film hantu. Sayah tidak bisa membandingkan Karma dgn Tiren karena sayah belum nonton Tiren, dan SEMOGA TIDAK PERNAH!!!! Bukan karena ada affair pribadi dengan Dewi Persik, tetapi sayah merasa Dewi Persipura lebih baik... Nasionalis? Aih, eke jadi tersipu. Kayaknya nggak dech! Yg jelas sekarang sayah stateless person, karena tidak punya KTP...
@ayuayuayu :
Yg gondrong? Yg mana? Siapa? Idih ngarang...Hehehe... Ayu selamat ya. Selama ini sayah melangkah menuju akhir sesuatu, untuk kemudian mengawali sesuatu yg baru (ngomong naon sih...), yah begitulah, sekedar menjalankan hari-hari dengan rutinitas.
@All :
Sayah FEI karena berasal dari FErnando Iniesta, bukan FElippe Yahweh (yahudi pisannn!!!), apalagi PEmuda Idaman.
Shakespeare bilang, "Apalah arti sebuah nama..."
Soekarno bilang, "Apalah nama tanpa sebuah arti..."
Sayah bilang, "Apa mobil yg gasnya ada di belakang?"
Tapi bebas lah, mau manggil apa...
Film Karma adalah film horor Indonesia terbaik yg pernah sayah tonton di bioskop, sebab Karma adalah film horor pertama yg sayah tonton di bioskop. Cukup bisa disandingkan dengan Jelangkung, untuk film horor Indonesia setelah masa kebangkitan dari mati surinya perfilman Indonesia (yg dibangkitkan kembali, terutama oleh film Bandung Lautan Asmara). Tapi film Penghuni Bangunan Tua, Bayi Ajaib dan Sundel Bolong sebagai film horor masa lalu masih tetap meninggalkan kesan spooky dalam kenangan masa lalu sayah.
Apakah tulisan ini terlalu panjang utk sebuah comment? [Iyaaaaaa...!!!]
Kalo begitu, burung Irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih...
NB : Hayo... mobil apa yg gasnya ada di belakang??? (logis kok jawabannya).
aheuheuhewe....
nu gelo gondrong.
terus nulis kang Pei...
bodor
ooowh.. kang pei.. emang uda gondrong lagi?
terakhir mah kan udah cepak gaul gitu bukan?
KARMA tuh yg pemainya dominique kan? iklan di majalahnya aja serem..
@-oooshintaaaa- :
Gondrong? Lagi? Masa sih?!?
Yah... karena satu-satunya yg tetep adalah perubahan, mau tak mau (mungkin) sayah juga berubah.
Tapi jangan pernah membayangkan rambut sayah menjadi bermodel poni kucai, apalagi membayangkan sayah memakai lensa kontak.
Terakhir ketemu, sayah cepak gaul gituh? Cepak sih mungkin, tapi gaul kaya'nya nggak dech...
Karma? Dominique? Bukannya Him Damsyik ya? (hehehe...)
wah, sudah lama saya tidak nonton film di bioskop (bohongbesar:ON!), eh maksudnya film Indonesia..
tapi jalangkung is d'best lah! soalnya cuma pernah nonton itu, hehe..
Post a Comment