Jembut Nay

Singkat saja. Ini tentang Blunder.

Saat itu gw lagi baca TOPgear. So, ada Rulan..dan ada Nay. Mereka lagi sibuk ngedukung Persib, yang notabene kalah.

Sejenak, Nay berubah menjadi gila. Tiba-tiba dia menindih gw yang lagi tengkurap, dan melakukan gerakan sepeti akan 'memeperkan' something ke majalah yg lagi gw baca.
Menangkap maksud dan sorot mata Nay yang gw asumsikan 'jahil tingkat jorok', dan juga asumsi bahwa sesuatu yang dipeperkan itu adalah sejenis 'korong/upil', gw berontak. Spontan.

Lalu Nay beralih korban, Jarno pun dikejarnya. Jarno dengan sigapnya mengelak. Dengan iringan kalimat "Anjing, naon eta".

Benda itu tak terlihat..asumsi bahwa itu upil pun sulit gw buktikan.
Sampai Nay sedikit menyerah, dan berkata "Anjis, jadi ilang tuh kan.."

Nonton bola berlanjut, Persib tertinggal 1-2.

Masih sambil antusias membaca TOPgear, gw nyemil. Cemilan yang dibawa Jarno, Kaca Korong.
Oh bukan, Kacang Koro.
You just have to add 'NG' in the end, and that thing would become very disgusting.

Gw menumpahkan beberapa kacang itu di karpet. Niatnya sih, ah bisi pamali buang makanan, dan gw juga gak mau karpet gw kotor..so, gw makanin kacang dari karpet.

Secara gw rakus, kacang gak gw ambil satu-satu. Tapi segembol tangan. Lalu HAP, masuk kemulut.

Nggak lama mengunyah, gw tertegun. Seperti ada benang yang gw gigit. Ah ya, mungkin itu benang. Benang karpet. Asumsi gw.
Saat kacang2 udh masuk kerongkongan, lidah gw dengan gerakan lincah mendorong si benang ke dekat gigi. Supaya bisa gw ambil dengan mudah.

Gw tarik dari sisi bibir. dan oh, itu bukan benang.
Itu bulu kecil hitam pendek dan keriting.


Saat itu gw nggak mau langsung mendakwa Nay bahwa yang tadi dia keluarkan adalah Baok.
Karena pasti tawa-tawa nista akan beredar di kamar gw, secepat atom bergerak.

Gw cuma menahan, agar nggak muntah saat itu.


Dear Nay, kalo emang benar yang waktu itu lo mau jahilin ke kita adalah Baok .... seperti asumsi gw.


FYI, I've licked & chewed it in my mouth.