Thursday, September 13, 2007

Gara2 baca tulisan teguh, walau puasa; onani lagi aaahh :D Komen ternyata kurang memuaskan, hoho..

Hm, gw mo nulis sepemahaman gw aja ya, tentang satu konsep yg pernah gw baca; esensi n eksistensi.

Dua hal yang akhirnya bikin gw jadi bertanya lagi mengenai ungkapan cogito ergo sum (ind: saya berpikir maka saya ada) well, some of u know that's my motto during my time in high school n college, rite?

Well, here we go..

Esensialis bilang setiap manusia itu dateng dengan membawa misi atau tujuan tertentu yang diciptakan karena kodratnya sebagai manusia. Manusia harus sukses, harus nikah, harus ngikutin aturan yang udah ditetapin ama sekitar. Karena manusia itu spesial, manusia berbudaya. Manusia mampu berpikir dan memilih yang terbaik bagi dirinya. Manusia harus menjadi orang baik, atau jahat, atau keduanya, karena (sekali lagi) manusia spesial, manusia berbudaya.

Eksistensialis bilang manusia baru bisa mendefinisikan dirinya seperti apa kalo dia udah mengalami seluruh masa hidupnya.

Udah dapet bedanya?

Esensialis itu pada akhirnya akan menjadi konstruk, bentukan dari orang lain, mengenai konsep diri mereka sebenernya..

Kalo eksistensialis? Ada cerita dari my great granpa, Jean Paul Sartre tentang bagaimana eksistensialis memandang dunia: Bayangkan sebuah pesawat terbang kecelakaan. Trus semua penumpang beserta barang bawaan terpisah satu sama lain dan terapung di laut luas. Itu dunia menurut mereka. Kita semua, entah apapun ikatan diantara kita, tetap saja kumpulan individu. Dan kita terasing satu sama lain; alienated, kalo bahasa inggrisnya mah.

Lo milih yang mana?


Me? I'm both :)


Cheers,
sonn
p.s. well, life's sucks anyway. but that what make it even more priceless.

No comments: