Friday, December 28, 2007
Aaaaaargh..!!!
Aaaaargh...knapaharusadatawarankerjaanditelkomdisaatgwudatekenkontrakdgnHP?
pusingnyaknapanggadaridulu-dulugwdipanggilnya,secaragwudamasukkinlamarandarifebuari2007!
pusingnyaortugwkeukeuhgwharusambiltawaranitu.
pusingnyalagigimanagwbisabayarpenaltidariHPkalogwmenyalahikontrakyangmasihsampenov2008?
pusingnyalagibelumtentujugagwketerimaditelkom.
pusingnyalagisebenernyanggaadayangperludipusinginsaatini..tohsemuanyabelumpasti.hehehe..
Aaaargh...knapagwngerasmakinmenjauhdarisemuatemengwsekarang?
gwkangenngobroldengankalian.
gwkangencurhatdengankalian.
gwkangenmaenkartudengankalian.
gwkangenmaenhina-hinaanamakalian.
gwkangenketawa-ketawaamakalian.
gwudamuleilupadenganmukateguhyangsukamelownggajelas.
gwudamuleilupadenganhidungsonnyyangkembangkempisdanbibiryangbergetar-getartiba-tiba.
gwudamuleilupaukuranteteechi,apakahsegedesemangka,melon,pepaya,ataunangka.
gwudamuleilupagradasiwarnagusitoso.
gwudamuleilupabentukjakunNay,terakhirgwliatadadua,sekarang udaberapa?dmnaja?
gwudamuleilupaposisitailalatdimukajarno.
gwudamuleilupalogatndesoAang.
gwudamuleilupaberapapersenhidungiwanmengambilporsidimukanya.
gwudamuleilupaekspresimukaayudulukalauadajarnodatang.hahaha.bcanda.gmnmlmpertama?=p
Aaaargh...kenapasandradewi,diansastro,renata,danmarianaharuscantikbanget?
kenapapacarkuharusngefansberatsamamereka???
Aaaaargh...!!!
Monday, December 17, 2007
LiFe mUST bE cRAZyYyYy!!!!!!
Mmmppphhh... udah lama juga gw ga nyapain kalian semua.. how r u guys?? still doing a lot of shit to get some money?? sucks ternyata yaaaa,,kerasa banget,, punya banyak duit tapi ga punya banyak waktu untuk menikmati hidup.. (hwahahaha..belagu jg ya gw?!)
but i miss our sweet moment together,,huhuhu.. yang ga mikirin macem2.. yang cuma ketawa2, hura2 ga jelas bari ga punya duit, tapi tetep bisa berbagi kenangan bersama (hehehe)
kalian semua pada kangen ga siyy masa2 'ke-ancuran' qta dulu???
Cuma ngetawa2in betapa kecilnya titit teguh,, betapa gondrongnya jembut sontol,, betapa kasiannya nay yang mau diboongin sama anak bau kencur,, betapa patheticnya toso yang juga dikadalin sama pawang buaya,, betapa tragisnya kisah cinta segitiga ayu, suaminya dan sang reporter-hihihi,, betapa.. betapa.. betapa.. betapa seringnya gw dibodohi sama sonny tiap kali gw main judi,, sial! but that's the greatest, guys!! at least for me,, someone who dont belong anywhere rite now.. loneliness is so killin' me!!
sekarang,, gw hidup dengan suasana yang beda,,hidup yang beda,, cara berpikir yang juga beda,, tanggung jawab yang beda,, just for one thing,, memastikan keluarga gw bisa terhidupi dengan layak..
banyak banget yang berubah dari hidup gw,,gw jadi lebih ancur sekarang,,sumpah gw ga boong! tambah banyak pengaruh2 setan yang mematikan hati malaikat yang selama ini gw miliki,,hwahahaha..
satu lagi yang bikin gw sesak nafas setelah gw liat kehidupan para lelaki kantoran, bikin gw nyesek betapa susahnya mencari lelaki yang setia sekarang ini,,huhu ampir semua cowo entah itu bapak2 udah bau tanah, atau yang masih anget2 br married,,kelakuannya pasti sama, doyan maen perempuan..
mau cari dimana lagi yahh cowo yang setia yang bisa menjaga sucinya mahligai rumah tangga sampe liang lahat? i need an answer,, and i need a name!!hehehe
pusing gw mah lah,,liat dunia yang udah ga karuan kaya gini,, pokonya kalo someday lu ketemu cowo yang masih bisa menjaga kesetiaan, tolong lu kasih tau gw yahhhh... suruh dia ngelamar gw aja langsung ke nyokap gw, gw bakalan langsung mau aja dehh dinikah ma dia..
hahahahaha...
ya sutra yahh,, gw udah curhat ga karuan ma kalian,, tapi gw seneng kalian udah tau kan betapa gw merindu kalian semua.. coba diatur ya guhhh,, kapan qta bs jalan2 bareng melepas kerinduan bersama..
Thursday, December 13, 2007
Hilang Hp di Jakarta
Curhatan ini sudah pasti akan berisi umpatan bagi Jakarta lagi...akan gw beri Judul, ”Gw Kehilangan HP” (lg)
Hari itu, Rabu 12 Des 07 gw mulai dengan optimis, karen gw dapat panggilan kerja di Tabloid Bintang Indonesia sebagai kandidat reporter. Berangkat ke tempat wawancara juga tidak perlu bersusah payah, karena gw dapat tumpangan gratis ke arah kuningan dimana kantor Bintang Indonesia itu berada. Tepatnya di jalan Dr. Satrio Kav. 3-5, pas didepannya ITC Kuningan. Gw malah datang 1 jam lebih cepat dari jadwal yang tentukan. Pukul 8.00, gw udah nangkring di lobby kantor ditemani dua satpam yang masih rada ngantuk.
Prosesi interview berjalan lancar. Gak perlu gw ceritakan semua detilnya. Yang pasti, keluar dari ruang tes gw masih memiliki sedikit optimisme kalo gw masih punya kans untuk diterima kerja di sana. Gw ga terlalu muluk-muluk, menyadari bahwa saingan gw adalah wartawan-wartawan beneran.
Keluar dari kawasan kav 3-5, gw bingung mencari angkutan pulang. Matahari tepat berada di atas ubun-ubun. Keringat mulai terasa merembet-rembeti baju-dalam. Kebayanglah Jakarta disaat adzan duhur. Gw clingak-clinguk sebentar, ternyata gelagat gw ditangkap oleh seorang tukang ojek. Ia menghampiri, menawarkan jasa, dan gw ga bisa menolak. Mintalah gw untuk diantarkan ke halte busway terdekat. Ia bersedia, dan gw upahi dia dengan 5000 rupiah. Transaksi selesai. Saat ini gw telah berada dalam busway yang berdesakan - membuat gw bergelantungan - namun untungnya ber-AC.
Kata petugasnya, jalur ini – entah koridor berapa – mengarah ke Ragunan. Gw teringat pesan Sonny mengenai jalur transportasi terpraktis menuju pulang (ke arah Lb. Bulus). Jadi gw teruskan perjalanan via busway hingga halte Departemen Pertanian. Gw turun. Tetapi rasa penasaran gw muncul. Belum sempat gw keluar dari koridor halte, kaki gw sudah memutar haluan. Gw putuskan melanjutakan perjalanan hingga halte Ragunan. Gw menumpang busway berikutnya. Gw belum tahu daerah ragunan. Hanya pernah mendengar dari Tukul dan teman-teman. Jadi sekalian jalan-jalan. Sampai di Ragunan clingak-clinguk sebentar, makan siang, ngobrol dengan asongan dari Garut lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Untuk sampai di Lb. Bulus, gw harus naik dua kali angkutan. Dari terminal Ragunan naik angkot A 15 turun di Perempatan Dpt. Pertanian. Pas di bawah lampu merah si supir nurunin gw, ga peduli kendaraan dibelakang secara serentak mencet klakson. Gw cuman bisa ngebatin, ” Ada yang salah ni...”. gw bayar 1000 perak, lalu cepet-cepet nyeberang jalan. Gw berteduh di bawah pohon rindang, di samping tanaman-tanaman hias berjejer didisplay untuk dijual. Sekitar 10 menit berikutnya angkutan yang kan membawa gw kw Lb Bulus datang. Berwarna hijau kombinasi putih, berbentuk persegi panjang, body reot, bersupir batak, bertuliskan ”P 20” di kaca depan dan ”Mitromini” di sampingnya. Inilah kranda jenazah bagi HP gw. Yang menghapus kenormalan waktu setengah hari yang telah dilalui dan yang akan datang.
Gw naik dengan perasaan biasa. Sangat biasa. Datar. Gw juga tidak memiliki firasat apapun. Bermimpi buruk juga tidak. Hanya semalam sempat dibangunkan oleh denging nyamuk-nyamuk nakal yang menyelinap masuk ke dalam kelambu tidur gw. Bisa dilihat, gw naik dengan kaki kanan dan turun dengan kaki kiri sesuai prosedur dan teknik naik angkutan umum yang telah ditentukan. Sangat normal buka?! Gw ambil posisi di belakang-kanan. Di depan kursi paling belakang, dekat cendela sebelah kanan. Posisi ini yang paling longgar, karena di posisi lain manusia-manusia telah begelantungan berdesakan sambil semua menyeka keringat. Situasi ini membuat gw tidak punya inisiatif berlebih untuk memperhatikan sekitar. Termasuk 3 orang bermuka batak yang berusaha mengapit gw. Gw mersakan keanehan dengan cara 3 orang ini bergelegat dalam kendaraan umum. Tetapi sekali lagi, gw rada ga fokus, jadi ketidakwajaran yang gw tangkap tidak sampai menyentuh pada perasaan curiga pada orang-orang ini. Jadi gw cuek sibuk menyeka keringat dan berangan-angan sampai rumah secepatnya.
Jalur trayek Dept. Pertanian – Lb Bulus lumayan lancar. Tensi emosi masih sangat terkontrol. Kurang dari 15 menit, mitromini yang gw tumpangi sudah melintasi Poin Square, Perempatan Lb Bulus. Terbaca sekilas sebuah spanduk bertuliskan ”Giant”. Gw jadi ingat, voucher belanja sebesar 100 ribu perak. Gw check dalam tas. Ternyata gw bawa. Gw putuskan jalan-jalan ke Giant sebentar. ” Kiri bang!”. bus berhenti. Gw turun. Dengan kaki kiri lebih dahulu.
Semua terasa normal. Sampai kaki menyentuh aspal dan melangkah beberapa meter. Gw rogoh kantong celana sebelah kiri. Karena seingat gw, hp terkhir kali gw simpan di situ. Tidak gw dapati barang keras bersegi-panjang. Gw rogoh sekali lagi hingga kesudut-sudut terpencil. Tetap tidak gw temukan. Gw tidak patah semangat, jadi gw periksa kantong sebelah kanan. Gw periksa dua kali juga Tetap tidak ada. Lalu gw periksa kantong kiri sekali lagi. Masih tetap nihil. Gw mulai panik. Kini semua kantong celana gw rogoh. Lagi-lagi nihil. Gw masih tidak puas, jadi kantong-kantong tas juga gw periksa. Gw keluarkan semua isinya, gw periksa sampai beberpa kali. TETAP NIHIL. Disitu gw baru sadar kesimpulan perjalanan hari ini, ” HP gw dicopet!”. Flashback slide-slide pertemuan gw dengan 3 orang batak aneh di metromini muncul seketika. Mengalir deras. Gw cuman tertunduk. Sebal. Berasa hambar.
Lalu gw bergegas pulang karena Mood udah ga jelas (Meski gw masih sempat membelanjakan voucher belanja Giant seharga 50 ribu, untuk obat kecewa). Bukan nilai HP-nya yang gw sesali. Tetapi nomor kontak temen-temen dan saudara-saudara yang gw kumpulin bertahun-tahun lenyap sudah. Teman masa kecil teman sekolah (SD – SMA), saudara-saudara yang sempat hilang, semua ada dalam phone book itu. Sekitar 400 nomor telephon yang selalu menemani saya sepanjnag waktu kini dicuri orang. Gw marah banget sama orang-orang bermuka batak itu. Gw kecewa. Gw hancur. Remuk hiks hiks hiks...rasanya mirip putus cinta.
Ini info buat temen-temen untuk lebih berhati-hati di kendaraan umum. Terutama angkutan di Jakarta. Ini yang kedua kali gw kehilangan HP di Jakarta. Yang pertama saya kehilangan di Senen. Waktu itu saya ditodong (dipalak). Sial Jakarta... untuk yang kedua ini bukan ditodong, tetapi murni pencopetan berencana. Biasanya melibatkan 3 orang atau lebih. Mangsa biasanya diapit dan didesak-desak. Sangat terncana dan terlatih, hingga si korban tidak merasa curiga sedikitpun. Jadi teman-temen harus lebih hati...cukup gw ajalah yang ngerasin.
Ini kesimpulan sharing gw kali ini....
Kepada teman-teman, tolong kabari Eci unutk mengisi blog ini berikutnya. Gw ga punya nomornya...trus gw juga minta nomor telp temen-temen dicantumin di blog ini, mohon bantuannya...thanks
Note: siapa yang akan menjebak gw? gw kan udah posting nih. deadlinenya kan 10 hari setelah tulisan terakhir. Nay kirim tulisan tanggal 6, jadi sebenarnya masih surplus 3 hari lagi sebelum tanggal dijatuhkannya hukuman, tanggal 16. gw sesuai peraturan....
Wednesday, December 5, 2007
initial speech.....
gw lagi ngikut seminar di Bogor nih, tentang kehutanan (penhijauan dan pemberdayaan masyarakatnya. tepatnya Pelatihan. sampai hari Minggu. jadi entar minggu gw sambung ceritanya. ini baru initial speech.....
Tuesday, December 4, 2007
November thirty, or November the thirteenth??
Ok, karna basically gw ga tlalu demen curhat utk dipublikasikan & gatau apa yg mau ditulis, gw nulis ttg yg baru kejadian aja ya (ttp aja curhat, setan!).
Masih nge-hang ama judul diatas?
Jadi gini critanya anak2...Eeuuhh...let's start from 2004.
November 30th, 2004. 00.15 AM.
Komen gw: Shock? iya. Nyangka? ngga-lah, org ga punya pnyakit. Mulai mikirin ultah gw slalu ancur? NEVER!
November 30th, 2005. 00.00 AM.
Saturday, December 1, 2007
Getting Older, Eh?!
Kluarga gua ama beberapa sodara sekampung ngunjungin kerabat almarhum kakek gua. Rumahnya cuma 250m dari kampung (rumah) gua. Anaknya buka kios voucher hp, and some of u guys have been there, remember?! Deket rumahnya bukan berarti sering ketemu, terbukti dari ucapan Nyai pertama kali “ngeliat” kita dateng.
Kenapa pake tanda kutip?
Nyai udah ga bisa ngeliat & dituntun anaknya ke ruang tamu rumahnya yg kecil nian, khas orang betawi yg tergusur ditengah kota..
“Lah, nyai sakit apa?! Kagak kedengeran kabarnya, tadi ketemu si Mu’ing kagak cerita apa2..” bokap gua ngomong. (Mu’ing -bkn nama sebenarnya-salah satu anak Nyai..)
“Emang dia mah, kaga usah (jangankan) cerita2, kemari (menjenguk) aja kagak, anak model apa itu yak?!” Nyai ngomong sambil matanya berkaca2 nahan nangis, tapi masih tetap senyum.
Nyai sakit udah 2bulanan, komplikasi dari berbagai macam penyakit dari pencernaan sampai penglihatannya yang berkurang drastis, cuma bisa liat cahaya lampu, dan wajah lawan bicara keliatan samar2.
can u guys imagine how hurts it is?
Gua ngebayangin kalo itu kejadian ama gua, kaya hasil foto yg bener2 blur. Sapa tu yang disebelah kanan pake baju pink? Sonny apa Shinta? Ngomong dong guys, biar gua bisa ngenalin kalian.. shiiiiitttt!!!
Bu’de gua nyoba untuk nenangin Nyai, (apa bahasa betawinya Bu’de yah? Apa Nyai?),
“Biarin aja Mak, si Mu’ing mah emang orang sibuk, sapa yang nyangka orang kaya begitu bisa sukses?! Jadi wakil lurah mah emang rapat mulu’ saban hari, bersyukur aja Mak, anaknya ada yang sukses”. Hell yeah, people..
“Iya Mak, temen2 Emak siapa lagi yang masih sehat? Eh, udah kaga ada temen2nya yak?! Coba siapa lagi?! Semua lebih muda dari Emak.. Haji A, Haji B, Haji C, semuanya lebih muda dari emak, tapi semuanya penyakitan, pada meninggal dah.. Emak doang yang kuat, baru sekarang doang sakitnya”, bokap gua nambahin.
Berdasarkan cerita, Nyai emang ga pernah sakit (ini asli guys!), umurnya sekarang hampir 90 tahun, temen2 seangkatannya udah nggak ada..
“Anak gua banyak, yang mau ngerawat gua dikit bener, untung ada mantu yang mau (ngerawat), mantu lebih baek yak dari anak sendiri”, Nyai complain.
Kata2 itu terngiang di kuping gua, mantu lebih baik dari anak sendiri.
“Gua mah liatin aja ntar lu pada biar ngerasain kaya gua..”